Sragen Utara,Daerah tandus kini bersimbah kemakmuran



Ini kisah tentang petani di sragen ,sebuah kabupaten di jawa tengah yang berubah menjadi makmur loh jinawi setelah bertanam tebu.Tapi kondisi sekarang ini tidak datang dengan sendirinya tapi melalui perjuangan.inilah ceritanya,kabupaten yang termasuk wilayah surakarta ini di belah oleh sungai bengawan solo menjadi sragen selatan dan sragen utara antara selatan dan utara berbeda kesuburannya.

Wilayah sragen bagian selatan tanahnya tergolong subur lahan lahan pertanian tak pernah kekurangan air,karena medapat pengairan langsung dari bengawan solo.karena itu wajar kalau mata pencarian sebagian besar penduduknya usaha tani,padi sawah.lalu bagaimana dengan wilayah utara?sragen bagian utara tanahnya tergolong tandus berkapur seperti halnya daerang gersang gunung kidul,yogyakarta.segala jenis tanaman tak bisa serta merta tumbuh dan bertahan hidup di wilayah itu,sungai bengawan yang mengalir di dekatnya ternyata tak bisa membantu memakmurkan wilayah ini.

karena tanahnya bebatuan kapur,sehingga tidak bisa di cangkul.itu artinya padi tak mungkin bisa tumbuh di wilayah utara yang bisa di lakukan hanya menanam singkong atau jagung itulah sebabnya penduduk di daerah itu ekonominya sangat rendah alias miskin.maka tak heran kalau wilayah utara ini bagaikan daerah yang belum pernah terjamah oleh pembangunan,jalan jalan di sana terbuat oleh batu kapur bila hujan becek dan bila kemarau berdebu.rumah rumah penduduk kurang layak untuk hidup sehat berdinding gedeg beratap rumbia dan lantainya tanah.Tapi jangan salah itu cerita lama,dan sekarang kehidupan di sragen utara telah berubah seratus persen.

Alkisah pada 1986 datanglah seorang administratur pabrik gula mojo sragen ke daerah sragen bagian utara.si admistrator itu hadi purnomo kepeda penduduk di wilayah tersebut ia memperkenalkan tebu lahan kering.kali pertama ia datang tak banyak petani yang tertarik dengan ajakan hadi purnomo ,tapi untungnya ada satu dua petani yang bersedia mencobanya.salah seorang di antaranya adalah priono,petani kelahiran sragen 8 januari 1956 itu mencoba menanam tebu lahan kering di desanya di atas lahan seluas 3 hektar,ternya apa yang di ceritakan oleh hadi purnomo itu benar adanya Tanaman tebu lahan kering itu tumbuh dengan suburnya di lahan milik priyono.priyono sebagai pioneer tebu lahan kering itu lalu menyampaikan berita baik ini kepada petani lainnya dan satu persatu mereka mulai ikut menanam tebu.

Related Posts:

0 Response to "Sragen Utara,Daerah tandus kini bersimbah kemakmuran"

Post a Comment